Selang beberapa hari kemudian, terjadi percakapan antara Bari dan Elena.
“Sekarang gantian saya yang akan mengajak Nona ke tempat yang biasa saya kunjungi bersama kuda-kuda. Nona mau? Tapi saya baru bisa ajak nona sore hari usai bekerja.” Ajak Bari di suatu sore hari kepada Elena.
Elena tersenyum lebar, mengangguk dengan antusias mengiyakan ajakan Bari.
“Tidak perlu menunggu sore hari, sekarang saja yuk.” Elena menarik tangan Bari untuk segera menunggangi Syamil, sedangkan dia seperti biasa menunggangi Kelabu.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke umbaran yang biasa dikunjungi Bari saat mengajak keempat kuda Elena.
Bari ulurkan kedua tangan ke atas untuk menyambut Elena agar mudah turun dari Kelabu. Perhatian kecil seperti ini, nyatanya mampu luluhkan hati sepi Elena. Lagi-lagi pipi
