Keesokan harinya, Elin meraba tempat tidur di sebelahnya. Matanya yang dari tadi terpejam seketika terbuka karena tidak mendapati seseorang yang semalam memeluk dirinya saat tidur. Elin bangun dari tidurnya, dia duduk di tepi ranjang, bengong, tapi pikirannya masih menanyakan ke mana suaminya yang semalam memeluk dirinya. Bahkan seusai subuh, suaminya masih ada di sebelahnya menemani dia untuk kembali tidur. Ya, sesusai sholat subuh Rendra menemani Elin yang masih sangat mengantuk, dan membiarkan Elin tertidur di dalam pelukannya. Tapi, setelah Elin tertidur, Rendra keluar dari kamar Elin untuk ke dapur menyiapkan sarapan untuk istrinya. Meskipun bukan Rendra yang memasak, tapi tetap saja Rendra yang harus menata sarapan untuk Elin. “Mas Rendra ke mana, sih?” ucap Elin lirih. Elin mer