"Aura, apa yang kamu lakukan!!!" teriak Elis dengan lantangnya, membuat Aura yang sedang berada di atas tubuh Shen, langsung menurunkan tubuhnya,. begitupun juga dengan Shen, Shen juga langsung berdiri dan membantu Aura juga berdiri saat mendengar suara Kakak iparnya.
"Paman sih," kesal Aura seraya mengelap keringat yang memenuhi wajahnya.
"Tenangkan diri kamu. Tidak boleh panik. Harus terlihat santai." Ujar Shen menenangkan Aura, dan Aura pun menganggukkan kepalanya seraya membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan.
Shen membuka pintu kamarnya dan seketika Shen melihat Kakak iparnya berkacak pinggang.
"Aura mana?" tanya Elis dengan nada dinginnya.
Shen yang mendengar pertanyaan Elis langsung membuka pintu kamarnya lebar-lebar, dan Elis langsung menyembulkan kepalanya, dan melihat
