Khilaf 35

1438 Words

Jangan ditanya seberapa banyak aku mengetahui masa lalu Mama. Jangankan masa kecil, masa remaja atau masa sebelum menikah dengan Bapak. Beberapa tahun setelah menjadi Mamaku pun, aku tidak terlalu banyak mengenalnya. Sejak kecil aku dan si Teteh tinggal dengan Nenek di kampung. Aku merasa benar-benar mengenal Mama setelah kelas 6 SD. Lebih tepatnya setelah kami tinggal bersama seperti sekarang ini. Rencanaku untuk tidur mengistirahatkan tubuh dan otak, ternyata Zonk! Setelah Fahmi bergabung dengan tiga sahabat lain menikmati mie rebus, pikiranku justru melayang kemana-mana. Saran dari Enda sama sekali tidak salah. Tetapi ternyata tidak semudah itu melupakannya. Ini memang masalah orang dewasa, tapi melibatkan langsung kedua orang tuaku. Terutama Mama, wanita yang telah mengandung, mela

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD