Khilaf 40

1520 Words

Entah apa sesungguhnya yang aku rasakan saat ini. Perpaduan hasrat yang membara untuk bisa merasakan kenikmatan yang sangat luar bisa dengan lawan jenisku, seperti yang dirasakan Egar, Sandi atau mungkin Aldi. Tetapi mengapa harus dengan Astrid. Seorang gadis yang sudah jelas-jelas memiliki tunangan. Bukan omong kosong, Astrid memang menginginkanku. Dari ekspresi wajahnya terbaca dengan jelas keinginan itu. Jauh di lubuk hatiku, Astrid memang salah satu cewek idamanku. Walau usianya sedikit di atasku, namun tak terlihat lebih tua. Jika kami berjalan berdampingan, dia seperti adik kelasku. Bibir tipisnya mencium bibirku dengan hangat dan memainkan lidahnya dengan sangat lincah dalam rongga mulutku dan aku pun membalasnya walau masih sedikit kaku. Tanganku meremas kedua bongkahan pantatnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD