Khilaf 39

1581 Words

Ingin rasanya aku menendang Ingga dan teman ceweknya yang masih bocah. Mereka menatapku tanpa dosa sambil nyengir kuda. Aku yang berdiri dan mengeluarkan kepala di balik pintu yang terbuka seperempat, hanya melongo. Tak mengerti dengan ekspresi wajah dua insan berusia di bawah lima tahun ini yang cengengesan menyebalkan. Sebelum aku sempat bertanya, tiba-tiba dua bocil itu kompak membalikkan badan dan tanpa ancang-ancang langsung ambil langkah seribu. Kabur! Aku memang sengaja memasang wajah horor, tapi mengapa mereka berlarian sambil tertawa cekikikan? Apakah wajah gantengku terlalu cute untuk bisa mereka anggap seram dan menakutkan? Sialan, ternyata aku telah dikerjain dua bocil yang tak berperikenikmatan itu! "Sssst... ssssst..." Dua suitan halus seketika memaksa aku untuk memalin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD