Tok tok tok ... Ketukkan ketiga yang masih tanpa ucapan salam itu memaksa tanganku menarik handuk dari kapstok dan segera melilitkan sekenanya pada tubuh bugilku, menyembunyikan si ganteng yang mendadak loyo lagi. Dengan bertelanjang d**a, aku keluar dari kamar dan membukakan pintu rumah. Deg! jantungku tiba-tiba berhenti berdetak, lalu setelah itu bertalu-talu hebat diikuti darahku yang berdesir hebat serta suhu tubuh yang mendadak panas dingin. "Ganggu gak?" tanya seorang gadis cantik yang memakai kaos putih longgar dan celana training hitam selutut. Lengan dan betisnya tampak begitu mengkilat indah terkena sinar matahari yang sudah mulai sedikit meninggi. "Astrid," seruku tertahan. Tak percaya dengan pandangan mataku sendiri. "Masuk!" tawarku selanjutnya dengan sangat gugup. Namu

