Tak pernah terbayangkan sebelumnya jika keluargaku akan memiliki warung. Walau tidak terlalu besar dan komplit, namun sejauh ini cukup membantu banyak pada berputarnya roda ekonomi keluarga. Pelanggannya semakin banyak. Pada saat Mama mengajukan usulan untuk membuka warung, Bapak sepertinya kurang setuju. Pertimbangannya karena sedikit tepo seliro pada Bang Yudi yang juga membuka warung kecil-kecilan di depan rumah kontrakannya. Warung yang lebih sering tutup dibanding buka. Beberapa minggu kemudian, Bapak mengalah dan menyetujui setelah Bang Yudi benar-benar menutup warung kecilnya karena kehabisan modal yang terkadang tak sadar dia gunakan untuk modal mancing. Bang Yudi memang sudah keranjingan hobi mancing, padahal dia sendiri hanya sopir angkot yang penghasilannya tidak tetap. Secar

