Cahaya Baru di hati Valenia

1550 Words

Celine akhirnya merasa lega setelah Valenia tampak sedikit tenang dan berjanji akan mempertimbangkan nasihatnya. Suasana di ruang tamu perlahan mencair. Namun tidak lama kemudian, Celine melihat jam tangannya dan tersentak kecil. “Nona, aku sepertinya harus pamit dulu,” katanya sambil berdiri pelan. Valenia mengerutkan kening, sedikit heran. “Baru juga datang, kenapa buru-buru? Biasanya kamu yang paling susah diajak pulang kalau kita sudah mulai mengobrol.” Celine tersenyum canggung. “Sebenarnya… aku sudah janji untuk mulai bekerja di tempat baru hari ini.” “Maksudmu di tempat Tuan Boby?” tanya Valenia, kini suaranya penuh nada menggoda. Celine hanya tersipu, mengangguk kecil. “Iya. Tadi pagi aku sempat izin untuk mampir ke sini dulu. Tuan Boby malah menyuruhku segera datang menemani

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD