Jejak di dalam darah

1582 Words

Belum sempat Valenia menjawab perkataan Celine, perutnya tiba-tiba terasa berputar. Ia menunduk cepat, menekan d**a sambil memejamkan mata. Rasa mual yang selama ini datang dan pergi kini terasa lebih kuat dari biasanya. Celine segera sigap mendekat. “Nona Valen, apa Nona baik-baik saja?” tanyanya panik, menahan bahu majikannya agar tidak terjatuh dari sofa. Valenia menggeleng pelan. “Aku… hanya sedikit pusing.” Suaranya lirih, hampir tidak terdengar. Napasnya memburu, wajahnya tampak pucat, keringat dingin mulai membasahi pelipisnya. Celine segera berlari ke dapur, mengambil air hangat, lalu kembali dengan tergesa. “Pelan-pelan, Nona. Minum dulu, ya.” Ia membantu Valenia meneguk sedikit air, lalu menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa. “Aku tidak apa-apa,” ucap Valenia setelah beberap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD