Rahasia dalam tatapan

1247 Words

Ketika waktu yang ditentukan tiba, Valenia menghela napas panjang lalu bangkit dengan malas dari duduknya. Begitu melihat Valenia keluar dari ruangannya, Celine segera menghampiri. “Sudah siap pulang, Nona? Biar saya panggilkan Sebastian,” ujar Celine ramah. “Bukan pulang. Aku mau ke tempat Kakek Boby,” jawab Valenia lesu. “Kalau Nona sedang tidak ingin pergi, sebaiknya jangan dipaksakan. Katakan saja ada acara lain,” usul Celine hati-hati. “Aku memang malas, Celine. Tapi rasanya tidak enak menolak undangan itu. Lagi pula, kakek bilang ia rindu padaku setelah sekian lama tidak bertemu dan hanya ingin mengajak ku ngobrol saja,” sahut Valenia dengan nada berat. Celine menatapnya penuh arti. “Tapi saya yakin ini pasti ide Tuan Boby. Sepertinya beliau sedang berusaha memperbaiki hubungann

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD