Suatu hari pasti menyesal

1467 Words

“Terima kasih, Boby. Aku menghargai jiwa besar kamu yang mau menerima aku setelah semua yang terjadi. Tapi… maaf, aku tidak bisa. Walaupun kamu bersedia menerima aku, aku yang tidak mampu begitu saja melupakan apa yang sudah terjadi,” ucap Valenia dengan suara serak, menahan getar di dadanya. “Maksud kamu… kamu masih menginginkan Sebastian sebagai suami? Bukankah tadi kamu sudah menolaknya? Dan… sepertinya Sebastian juga tidak ada niat menikahi mu. Maaf kalau dugaanku salah, aku sama sekali tidak bermaksud menghina,” ujar Boby dengan ragu, matanya menatap Valenia yang tampak rapuh. Padahal biasanya Valenia selalu terlihat kuat. Valenia tersenyum samar, senyum yang lebih mirip luka daripada kebahagiaan. “Aku mengerti pikiranmu. Jangan khawatir, aku tidak akan marah hanya karena ucapan it

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD