Walaupun hatinya sudah tidak sabar, Boby berusaha menahan diri. Ia tidak ingin terlihat memaksa, sebab jelas sekali Valenia masih terguncang. Wajahnya tampak tenang, tetapi sorot matanya belum sepenuhnya pulih. "Ya sudah, hidangannya sungguh menggoda. Lebih baik kita nikmati dulu makanan ini, mumpung masih hangat. Katanya, roti panggang di sini berbeda dari yang lain, rasanya enak tanpa pengawet," ujar Boby sambil menunjuk roti panggang yang baru dihidangkan bersama dua gelas cappucino hangat. Valenia tersenyum tipis ke arahnya. Meski tidak merasa lapar, ia tetap mengambil sepotong. Terakhir kali perutnya terisi hanyalah sebelum kejadian saat Sebastian menerobos masuk ke kamarnya. Ia harus kuat, tidak boleh jatuh sakit. Terlalu banyak perubahan yang ingin ia lakukan dalam hidupnya dalam

