Pulang dari kantor Satria, Wina memilih mendekam di kamar. Siang menjelang sore seperti ini lebih enak di kamar. Tubuhnya ia lempar ke tempat tidur, membenamkan wajah disana. Hingga terlarut dalam memejamkan mata dan mendengkur halus. Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, saat itu juga Wina bangun dari tidurnya karena ponsel yang masih di kantonginya berdering nyaring. Segera Wina mengganti posisi menjadi duduk ditepi tempat tidur dan mengangkat telepon dari Rena. "Hallo, Ren? Ada apa?" tanyanya langsung, tanpa basa-basi. "Wina, apa kau sudah lupa dengan apa yang aku katakan padamu?" "Apa yang kau katakan?" Seseorang yang ada diseberang sana merasa gemas mendengar jawaban dari Wina. "Ah sudahlah, lebih baik kau buka saja pintu apartemen majikanmu. Cepat!" Setelah itu, yang Wina