Akibat berbincang dan sempat berdebat keras dengan Wina semalam, Satria harus merelakan satu harinya untuk tidak kerja kemarin. Dan sekarang ia harus menerima akibatnya. Kini Satria harus di hadapkan oleh Papinya. Pagi pukul delapan Hendra memerintahkan anaknya untuk masuk keruangan kerjanya. Lelaki tua itu menatap Satria penuh angkuh. "Apa uang yang sudahku kasih padamu kurang, sehingga kau malas untuk berangkat ke kantor?" ujar Hendra. Kepala Satria mendongak dan menggeleng cepat. "Kemarin aku kesiangan dan atas usul sekertarisku, aku lebih baik tidak usah berangkat daripada harus membayar denda terlambat." Jawab Satria. Sebelum Satria memutuskan untuk tidak berangkat, ia lebih dulu meminta pendapat Pamela dan wanita itu memberi saran agar Satria tidak susah berangkat saja.