Kilara memasuki rumahnya yang kembali sepi setelah Khavi kembali ke Surabaya. Kilara baru saja sampai di rumahnya dan wanita itu duduk di sofa dan menatap foto yang terpajang di dinding rumahnya dengan senyuman sendu. Di foto itu ada nenek dan Ibunya yang duduk bersebelahan dan dibelakangnya ada Kilara dan Khavi yang saling merangkul dan mereka berempat tersenyum lebar menatap kamera. Foto itu diambil ketika Kilara masih sekolah dan Khavi kuliah. Kilara duduk di sofa dengan seluruh tenaga yang terasa terkuras habis pasca pertemuan dengan orang yang tidak pernah ia duga muncul kembali dalam kehidupannya. Kilara mengambil ponselnya dan menghubungi Khavi. Kilara mendadak merasakan serangan panik. Kilara merasa ia mulai kesulitan bernafas dan Khavi adalah satu-satunya orang bisa membantunya.