92. Hancur jadi abu - 1

1785 Words

Sania duduk di kamarnya dengan isi kepalanya yang begitu kusut. Pengacaranya memberi kabar bahwa besok akan ada panggilan dari pihak berwajib mengenai tuntutan yang dimasukkan oleh pihak Kilara. Sania ketakutan. Wanita itu panik dan berusaha meminta pertolongan mamanya namun sialnya mamanya malah menghilang. Mamanya tidak mengangkat panggilannya sama sekali. Berkali-kali Sania mencoba tapi tidak ada satu pun panggilan Sania yang diangkat oleh Mamanya. Sania pasrah. Hingga keesokan harinya sebelum Sania pergi, wanita itu kembali mencoba menghubungi mamanya namun mamanya masih tidak mengangkat panggilannya sama sekali. Sania akhirnya pergi memenuhi panggilan dengan ditemani sang manager dan pengacaranya. Sania menggunakan kursi rodanya, memakai topi, kaca mata dan masker dan masuk ke dalam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD