POV Cinta Tiba di kapal, kami langsung menaiki tangga menuju dek, memandang lautan lepas berkilau-kilau oleh terik matahari. Mas Zain memandang sekeliling dan sesekali tersenyum kecil. Sejak berangkat tadi, ia memang tak henti tersenyum, membuatku merasa senang juga. Aku melingkarkan tangan ke pinggangnya dan menyandarkan kepala di dadanya. Orang-orang duduk di tikar tak jauh dari kami, mengobrol dan tertawa. "Kita seperti orang pacaran aja, Mas. Pergi berdua tanpa anak." Aku mengikuti arah tatapannya. Mas Zain mengangguk. "Sesekali tidak masalah, Cin. Karena kita kenal memang sudah saling memiliki anak." Ia menggandengku mengitari dek, memandang lautan lepas sebelum akhirnya masuk ke ruang lesehan. Aku mengeluarkan makanan yang tadi dibeli dalam perjalanan, memberikan satu pada Mas Za