31

2150 Words

POV Zain Cinta menatapku dengan wajah sulit diartikan. Apa aku keterlaluan? Entahlah. Segera kusimpan nomernya lalu mengulurkan HP padanya. Dia segera menerimanya, menatapku terlihat tak nyaman. Tingkahnya membuatku jadi merasa tak enak hati. Tapi segera kuacuhkan perasaan itu dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Bukan hal aneh, bukan, meminta HP-nya dengan sedikit memaksa? Dulu saat masih sekolah, aku juga sering melakukannya pada gadis-gadis. Juga pada Talita. Bukan berarti ingin mengulangi kenakalan dulu, hanya saja, tadi terjadi secara refleks. "Ump, aku pulang dulu, Mas." "Di mana kamu tinggal?" Tatapku. "Rumah saudaranya temanku," sahutnya dengan tatapan ke arah lain. Ia tersenyum tampak canggung lalu melangkah menuju rumah. Aku mengiringi langkahnya menuju ruang tamu di m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD