POV Cinta Mas Zain sudah terlelap sejak tadi, tangannya masih di atas perutku, aku terus menatapnya lama. Tak bisa tidur karena terus kepikiran perkataannya tentang Talita tadi. Bapak Talita mendatangi Mas Zain agar menikahi putrinya, yang benar saja, apa ia tak berpikir bahwa Mas Zain sudah memiliki istri? Aku menatap Mas Zain lekat, tanganku bergerak di jambang tipisnya, tiba-tiba aku takut, nanti bisa-bisa Mas Zain mengkhianatiku. Apalagi sekarang, sudah ada kehidupan di perutku. Darah daging kami. Aku tak ingin kembali ditinggalkan lagi apa pun alasannya. Karena aku semakin risau saja, maka aku menghubungi Nana. Semoga diangkat, karena masih jam 9 malam. "Iya, Mbak." Terlihat wajah Nana yang begitu mengantuk. Aku beranjak dari pelukan Mas Zain, dengan hati-hati melangkah menuju