POV Author Ini benar-benar melelahkan! Umpat Nana sambil mendorong pintu hingga membuka. Tampak Yoga duduk di kursi tengah merenung. Dengan malas, ia menatap Nana yang berjalan ke arahnya. "Baju yang kamu minta." Nana meletakkan plastik ke atas meja. Sikap Yoga yang terus menatapnya curiga, sungguh membuatnya risih juga tak nyaman. Ia mengusap wajahnya yang tiba-tiba berkeringat dingin dengan gerakan pelan. Lalu menarik napas panjang, mencoba bersikap biasa tak peduli begitu tak nyaman. "Kenapa? Menatap seperti itu?" Lelaki di hadapannya mendesah. "Aku selalu merasa, ini seperti direncanakan. Apa kakakmu terlibat?" Nana tersentak, kaget Yoga berpikir seperti itu. Dengan cepat ia menggeleng. "Kakakku gak sejahat itu. Dan seandainya itu aku, gak ada manfaatnya aku merencanakan ini." Na