Seo Jin tak punya pilihan selain keluar dari pintu kamar. Berniat menunggu setengah jam di luar jika sewaktu-waktu, Adhitya berubah pikiran.
Sementara itu di dalam, Airin berjalan mendekati Adhitya dengan tatapan menggoda. Siapa yang tak kenal Adhitya? Pria tampan dan sukses mengembangkan karir di Jepang meski dia hanyalah warga asing. Binar mata gadis itu terlihat sangat lapar, jemarinya mengusap kimono lembut pada bagian d**a Adhitya.
“Kita mulai sekarang? Kamu mau pake pengaman? Aku ada bawa, kok,” goda Airin sambil menunjukkan pengaman pria berbahan karet itu.
“Nggak perlu.”
Adhitya menarik tangan Airin untuk membawanya ke kasur. Sepertinya dia sangat terburu melakukannya. Entah benar hanya test, atau memang berpikir akan ‘menunggangi’ wanita itu.
“Aku buka baju dulu, Dhit.”
“Ngg
