Xiao Li Hua

1615 Words
FLASHBACK 15 tahun yang lalu… *Aula Cangtian, Kekaisaran Surgawi*   "Dia, Yingjun yang selama ini diagung-agungkan dan dihormati…, dia tidak sebaik apa yang kalian kira!!" Salah seorang pejabat surga wanita berkata dengan deru air mata mengalir di pipi putihnya.   "Dia telah memaksaku untuk melayaninya!! Dia bejat! Yingjun yang selama ini terkenal saleh dan taat ternyata lebih bejat dari manusia fana!!!" Pejabat surga itu masih meraung di Aula Cangtian.   Saat situasi di aula Cangtian semakin tak terkendali, seorang pejabat surga bernama Li Feng Mian turut menuangkan minyak tanah ke dalam api, "Hmmph, selama ini aku memang tidak yakin bahwa akan ada laki-laki yang bisa menahan godaan seorang wanita. Apalagi jika wanita itu selugu dan secantik Caihong!" Wanita bernama Caihong segera mengipasi api yang perlahan-lahan membesar karena argumen Feng Mian sebelumnya, "Aku sangat menghormati Yingjun, tapi.., tapi dia.."   Para pejabat surgawi yang hadir di aula Cangtian tampak sedang berbisik, tatapan membunuh mereka tiba-tiba tertuju pada sosok yang tengah berdiri di tengah-tengah aula Cangtian. Sosok itu tinggi, dia tampan dan ekspresinya sangat tenang. Jubah putihnya berkibar saat tertiup angin, dia adalah Yingjun, Yue Bing Yun! Dia adalah pejabat surga yang kini tengah diadili atas tuduhan pelecehan yang dituduhkan padanya! "Dijun, hukum dia! Dia telah berbuat dosa!! Hukum dia!" Yang berbicara itu adalah Mo Chun dari istana Jintiao.   (Dijun: God of Heaven/Kaisar Surgawi)   Sesuai dengan nama istananya, pejabat surga bernama Mo Chun ini tampak sangat glamour. Pakaiannya didominasi oleh warna merah dengan ornamen emas yang tampak di sana sini, hampir membuat mata para pejabat surga yang lain buta karena kemilaunya.   (Jintiao: Gold Bar)   "Yingjun, apakah kau memiliki sesuatu untuk dikatakan?" Dijun adalah tipikal orang yang selalu bicara dengan lemah lembut. Dia adalah simbol dari 'kelembutan'.   Yue Bing Yun tampak sangat tenang ketika dia bahkan telah dituduh oleh sebagian besar pejabat surga. Yue Bing Yun berkata, "Terimakasih karena Dijun masih mempercayai aku. Tapi melihat noda yang sengaja dibuat untukku, apakah semua kata-kata dan pembelaan yang keluar dari mulutku akan penting? Berikan hukumanmu untukku karena tidak berhasil menyelamatkan diri dari fitnah keji ini. Jangan membuat Bing Yun merasa bersalah karena telah menempatkan Dijun ke dalam situasi yang sulit."   Dijun tampak khawatir, "Yingjun…" Sementara itu, Mo Chou masih menyindir, “Yingjun, kami telah menagkap basah kejahatanmu. Jadi berhentilah bersikap arogan dan akui saja kesalahanmu!”   Yue Bing Yun segera menangkupkan kedua tangannya seraya berkata, "Langit tahu siapa yang berdosa, dan kali ini aku akan mengalah. Putuskan hukumanmu Dijun."   Yue Bing Yun sudah terlalu lelah untuk berdebat. Ini bukan kali pertama baginya menerima perlakuan seperti ini dari para pejabat surga yang lain. Sikap tenang dan irit bicara dari Yue Bing Yun telah membuat sebagian pejabat surga kurang menyukainya. Selain itu, sikap tegasnya juga tidak pandang bulu. Sejauh Yingjun menjabat sebagai orang nomer dua di surga, dia telah mengusir lebih dari 100 pejabat surga yang nakal dan berhati hitam. Dan di antara 100 pejabat surga ini, ada kolega dan keluarga dari para pejabat surga yang saat ini menaruh rasa tidak suka pada seorang Yingjun dan mereka semua berusaha menjatuhkan Yue Bing Yun.   Dan kali ini, bukti yang sengaja dibuat untuk menjerat Yue Bing Yun memang tergolong cukup berat. Jubah suci yang biasa dipakai oleh Yue Bing Yun terlepas dari tubuhnya, dan disamping Yue Bing Yun yang saat itu masih tak sadarkan diri, ada sosok Caihong yang tengah menangis.   Dijun tiba-tiba menghela napas panjang. Ada ketidaktulusan di dalam ekspresi wajahnya yang biasanya terlihat sangat anggun. Kaisar surgawi itu kemudian dengan enggan berkata, “Hukuman terberat ketiga. Yingjun, Yue Bing Yun, akan dibuang ke dunia fana dengan separuh kekuatan spiritualnya di ambil.”   Ada rona ketidakpuasan di wajah Feng Mian ketika dia berkata, “Kenapa bukan hukuman terberat pertama yang dijatuhkan padanya, dia…” “Cukup!” Untuk kali pertama Dijun memperlihatkan amarahnya. Kaisar Surgawi itu berkata, “Ini adalah keputusan terakhir dariku. Mengingat semua kebaikan dan kerja keras Yingjun selama ini, maka aku menjatuhinya hukuman ini.”   (Flashback berakhir)   Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa klan iblis sangat membenci kekaisaran surgawi lebih daripada mereka membenci klan manusia. Tetapi berbeda dari kebanyakan iblis, Beitang Moran sama sekali tidak pernah membenci pejabat surga yang telah menyelamatkan nyawanya itu. Bahkan sejak masih muda, Beitang Moran selalu mengagumi sosok Yingjun yang akhirnya dia temui dan menjadi penyelamatnya.   Setelah hening dan tidak ada yang memulai permbicaraan, Beitang Moran tiba-tiba berdiri. Dan secara mengejutkan, putra mahkota klan iblis itu bersujud di bawah kaki Yue Bing Yun sebanyak 3 kali dan berkata, “Biarkan aku menjadi pengikut Yingjun. Aku akan membayar semua hutang budi ini padamu.”   Yue Bing Yun tidak pernah menyangka apalagi membayangkan bahwa putra mahkota iblis dari ras iblis terkuat akan bersujud di bawah kakinya. Dan terlebih lagi, Yue Bing Yun sama sekali tidak pernah menerima sujud 3 kali terkecuali dari murid-muridnya. Jadi dengan rasa canggung yang menyelimuti hatinya, Yue Bing Yun berkata, "Apa, apa yang kau lakukan? Jangan seperti ini, bangunlah."   "Aku akan melakukan apapun untuk membayar hutang nyawaku pada Yingjun. Jadi mulai hari ini biarkan aku menjadi bawahanmu." Kata Beitang Moran.   Apa yang sebenarnya terjadi? Putra mahkota iblis rela bersujud dan menjadi bawahan manusia setengah dewa? Apa Yue Bing Yun tidak sedang bermimpi, bagaimana mungkin calon kaisar iblis berlutut di bawah kakinya dan memintanya menerimanya sebagai bawahannya? Jika kaisar iblis tahu bahwa darah dagingnya melakukan hal ini pada seorang mantan pejabat surgawi, maka bisa di pastikan kesalamat dunia manusia akan menjadi sasaran kemarahan klan iblis.   "Hentikan, aku bilang hentikan." Yue Bing Yun membantu Beitang Moran berdiri.   "Jangan seperti ini lagi." Kata Yue Bingyun, "Hidupmu adalah hidupmu, aku hanyalah perantara yang membuatmu terhindar dari kematian, jadi jangan terlalu berlebihan."   "Aku adalah Beitang Moran, aku selalu membalas budi pada siapapun yang menolongku. Prinsipku adalah…membalas satu kebaikan dengan seribu kebaikan. Dan…" Beitang Moran menelan kembali kalimat yang ingin ia keluarkan.   Iblis rubah itu tidak mengatakan kalimat "Dan membalaskan dendam dengan rasa sakit seribu kali lipat pada siapapun yang telah melukaiku dan orang-orang yang aku cintai" sebagai lanjutan dari prinsip hidupnya. Beitang Moran takut bahwa Yingjun akan mencela dan tidak mau menerimanya.   "Aku mengerti, hanya saja…" Yue Bing Yun sedikit ragu-ragu ketika dia berkata, "Tempat ini bukanlah tempat yang baik untukmu. Sekte Tiantang adalah sekte yang menetang keras adanya iblis. Selain itu…"   "Aku mengerti." Beitang Moran tertunduk lesu ketika dia berkata, "Aku adalah iblis dan aku sama sekali tidak berhak bergaul dengan Yingjun. Jadi aku akan pergi."   "Bukan itu…" Yue Bing Yun merasa bersalah.   Yue Bing Yun baru saja akan mengatakan permintaan maafnya pada Beitang Moran, tetapi suara murid sekte Tiantang tiba-tiba terdengar lagi dari luar, "Zhangmen Shizun! Murid ini membawa berita untuk Zhangmen Shizun."   Begitu mendengar suara muda itu, Yue Bing Yun segera berbalik. Tetapi sebelum Yue Bing Yun meninggalkan paviliunnya, dia terlebih dahulu berkata, "Ramuan di atas meja, minumlah."   Setelah mengatakan kata-kata itu pada Beitang Moran, Yue Bing Yun akhirnya benar-benar pergi dari paviliun Tianmi miliknya.   */   Di aula Lingxu, para penatua sekte telah berkumpul. Dan begitu mereka melihat pemimpin sekte mereka tiba di aula, mereka segera membungkuk dan memberi hormat.Tetapi sebelum punggung para penatua sekte itu terlipat hingga 90 derajat, Yue Bing Yun terlebih dahulu berkata, "Lupakan formalitas, para penatua silahkan duduk."   Jika dilihat dari fitur wajah, maka jelaslah bahwa usia Yue Bing Yung tampak jauh lebih muda dari para penatua sekte Tiantang. Yue Bing Yun bahkan bisa menjadi anak penatua Li Qiang. Namun, karena status hirarki, mereka tetaplah harus menghormati Yue Bing Yun, terlepas dari usia awet mudanya.   (凌虚:língxū:reach up to Heaven)   Berkumpulnya para tetua sekte Tiantang adalah untuk membahas serangan dari para hantu liar yang semakin membeludak akhir-akhir ini. Dan walaupun itu hanya hantu dan bukanlah iblis, tetapi serangan ini telah menimbulkan banyak kerugian. Selain itu, adanya banyak hantu yang membuat onar bisa menjadi indikasi bahwa pintu yang membatasi dunia iblis dan manusia telah terbuka.   "Yue Zhangmen, untuk masalah yang tidak bisa ditunda-tunda lagi ini, kita harus segera menemukan solusinya."  Yang berbicara itu adalah penatua Yuxuan.   "Itu benar, kita harus segera membereskan masalah ini. Terlebih dahulu kita harus membicarakannya dengan empat sekte besar lainnya." Dari tempat duduknya, penatua Li Qiang yang selalu berbau obat-obatan juga angkat bicara.   "Aku sudah memikirkan hal ini jauh-jauh hari. Tetapi hingga saat ini, kita masih belum tahu apakah keluarnya hantu-hantu yang meresahkan penduduk itu ada kaitannya dengan klan iblis. Kita sama sekali tidak boleh asal menuduh." Dari tempat duduknya, Yue Bing Yun akhirnya mengeluarkan suara.   "Lalu apa rencana Yue Zhangmen untuk menyikapi permasalahan ini?" Suara penatua Hao Ran juga tiba-tiba terdengar di aula Lingxu.   Yue Bing Yun terlihat ragu-ragu ketika dia mulai membuka mulutnya."Aku…"   "Aku akan membantu." Suara yang tidak dikenal tiba-tiba terdengar dan memecah kehinangan di aula Lingxu.  Beitang Moran tiba-tiba muncul di tengah-tengah rapat. Dia berkata, "Aku akan membantu kalian melawan para iblis itu!"   Para penatua sekte Tiantang menoleh ke sumber suara. Wajah tua dan penuh keriput dari beberapa penatua sekte tampak lebih jelas ketika mereka mengerutkan dahi mereka. Keheningan pecah untuk kedua kalinya, setelah salah satu penatua berbicara.   "Maaf, tapi kalau boleh bertanya, Siapa tuan muda ini?" Penatua Hao Ran masih sangat sopan ketika dia bertanya.   Dan Yue Bing Yun tiba-tiba merasakan sakit kepala menyerangnya setelah kedatangan tamu tak di undang itu. Kepala sekte Yue Bing Yun masih harus berusaha bersikap tenang. Jika jati diri Beitang Moran sampai terbuka, maka pastinya kekacauan tidak akan bisa dihindari. Dan sebelum Beitang Moran mengatakan jati dirinya, Yue Bing Yun merasa harus berbicara terlebih dahulu.   "Dia Xiao.., dia Xiao Li Hua. Dia adalah shidiku." Yue Bing Yun memejamkan kedua matanya ketika dia mengatakan kebohongan pertamanya itu di depan para penatua sekte Tiantang. (Shidi: Adik seperguruan)   Beitang Moran tersenyum ketika dia mendengar suara Yingjun yang sangat ia hormati itu berbicara untuknya. Beitang Moran segera menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya seraya berkata, "Xiao Li Hua memberi salam pada para penatua sekte."

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD