Panggilan Baru untuk Zio

1333 Words

Mobil hitam elegan itu melaju tenang di jalanan sore yang mulai dipenuhi lampu-lampu kota. Di kursi belakang, Gia duduk dengan tenang, tangannya bertumpu di pangkuan sambil sesekali menatap keluar jendela. Hujan tipis baru saja reda, menyisakan aroma tanah basah dan cahaya jingga yang memantul di aspal. Di sampingnya, Zio bersandar santai, menatap Gia dengan tatapan lembut. “Capek, ya?” tanyanya pelan, suaranya serak halus seperti biasanya. Gia menoleh singkat, lalu mengangguk kecil. “Sedikit,” jawabnya jujur. Zio mengangguk pelan. “Kalau begitu, bagaimana kalau kita mampir ke restoran dulu? Atau mungkin ke kafe sebentar?” tanyanya dengan nada penuh perhatian. Gia menggeleng halus. “Nggak usah, Tuan. Terima kasih.” Zio menoleh, alisnya sedikit terangkat. “Jangan panggil aku Tuan, Gia.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD