Gia Bahagia

1373 Words

Romy duduk dengan punggung sedikit menunduk, kedua tangannya saling menggenggam erat di pangkuannya. Wajahnya tampak tegang — seperti seseorang yang sudah menyiapkan diri untuk menerima konsekuensi berat. Farid menatapnya tenang, menunggu Romy bicara, sementara Gia duduk di samping ayahnya, menatap Romy dengan mata penuh tanda tanya dan perasaan campur aduk. Beberapa detik sunyi berlalu sebelum akhirnya Romy membuka suara. Suaranya rendah, terdengar serak. “Gi… Om…” Ia menatap keduanya bergantian. “Aku datang ke sini bukan untuk membela siapa pun. Aku cuma mau minta maaf.” Gia menatapnya, keningnya berkerut. “Minta maaf? Untuk apa, Rom?” Romy menarik napas dalam-dalam, matanya menunduk lagi. “Untuk apa yang Mama lakukan sama kamu, Gi. Aku tahu… kata-katanya pasti menyakitkan.” Gia m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD