Va’as mengecup kening Caca cukup lama. Lalu menarik lengannya yang dijadikan bantal tidur Caca. Membenarkan selimut untuk menutupi tubuh istrinya sampai di bagian d**a. Untuk sejenak dia diam mengamati istrinya yang benar-benar terlelap. Wajah Caca terlihat begitu lelah. Ya, seharian ini pasti Caca sangat lelah karna masalah yang telah terjadi. Va’as mengusap perut Caca pelan karna takut membangunkan. Lalu menunduk, mengecup perut yang masih tipis. ‘Baik-baik di dalam, sayang. Kamu harus sehat sampai bisa melihat daddy.’ Bantin Va’as, ngomong sama baby di perut. Dia beranjak. Mengambil kaos pendek yang sempat dia lemparkan di atas meja lalu memakainya. Va’as melangkah keluar dari kamar pribadi ini, menuang minuman alkohol sedikit di gelas bening, lalu meneguknya. Tangannya meraih hp y