Bab26

1437 Words

Lama termenung Caca belum beranjak dari stasiun. Tetap diam dengan pikiran dan hati yang … yang bingung dan … dan tak tau harus bagaimana. Kecewa itu jelas saja ada. Sesungguhnya rasa sayang, rasa membutuhkan dan rasa cinta itu baru akan berkuncup. Namun, kenyataan seperti menghempaskan perasaannya itu. Pergi di saat yang seperti ini belum terlambat, kan? Siapa yang mau hidup dengan seorang pembunuh? Walau memang kenyataannya Caca mengagumi orang itu, tapi butuh berfikir beberapa kali untuk mencintai dengan sepenuh hati, kan? Katanya hidup itu penuh dengan pilihan. Tak bisa asal memilih ketika emosi sedang memenuhi hati dan pikiran. Jadi, jika Caca memilih pergi, itu tak apa-apa, kan? Caca mengambil dompet, mulai celingukan ke kiri kanan. Dia beranjak dari duduk dan melangkah mendekati

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD