Adam melepas pangutannya karna dirasa Teresa memerlukan pasokan oksigen akibat ciuman panjangnya. Pria itu mengusap sudut bibir Teresa dengan ibu jarinya, membersihkan bekas Saliva yang menempel disana.
"Maaf sudah datang terlambat. Kau pasti mengkhawatirkan aku." Kata Adam kepada Teresa.
Teresa masih menunduk tidak mau menatap mata Adam, dia takut jika sekarang hanyalah sebuah mimpi dan ia akan terbangun dengan rasa sakit karna sebuah harapan.
Adam menarik Teresa lalu memeluk tubuh ramping Teresa. Adam juga merindukan sosok Teresa, tapi dia terlalu jual mahal mengatakan hal itu kepadanya.
"Aku semalam bermimpi tentangmu." Ucap Teresa memberitahu kalau dia bermimpi tentang Adam.
"Apa aku sangat seksi dan hot di dalam mimpimu?" Gurau Adam ditanggapi dengan pukulan pelan oleh Teresa.
