LIVI AT 37

2664 Words

Pagi esok harinya, Livia dan Malvin datang menjenguk Sarah. “Oh! Terima kasih atas bunganya! Indah sekali! Meski sebenarnya kamu tidak perlu membawa apa-apa ke mari. Nanti sore aku juga sudah bisa pulang, kok,” ujar Sarah ceria. Livia mengerutkan kening cemas melihat lengan Sarah yang terluka. “Kamu tidak mengenal pria yang menyerangmu itu?” “Mana aku tahu? Akhir-akhir ini bukankah ada banyak penjahat yang berkeliaran? Kepolisian New York sepertinya harus bekerja ekstra keras untuk bisa mengamankan kota kali ini,” balas Sarah santai, seolah-olah dia bukanlah pihak yang dirugikan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. “Sarah, bagaimana kamu bisa seperti itu?” Livia memang dingin, tapi kelamaan bertemu dengan pribadi ceria dan periang seperti Sarah Davis membuat dunianya perlahan beru

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD