Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Alice membuka pintu besar itu. Tidak menunggu jawaban diperbolehkan nya atau tidak ia masuk. "Patrick, aku sudah bilang tidak boleh ada siapapun yang masuk." Gio nampak kesal karna ada yang masuk ke dalam ruangannya. Padahal tadi dia sudah memberi peringatan kepada Patrick untuk siapapun tidak boleh masuk. Tapi saat matanya melihat Alice lah yang datang keruangannya, mata Gio melembut. "Kamu sudah sadar, tukang mabuk?" Gio masih memberi gurauan kepada Alice tanpa dia tahu kedatangannya untuk memberi pelajaran Gio. Plak!! Tanpa babibu Alice manampar keras pipi Gio sampai berbekas tanda tangan merah di pipi pria itu. "Aku tidak tahu kalau tenagamu begitu besar, Alice Paxlie." Gio mengusap wajah tampannya bekas tamparan Alice. "Berengsek kamu, Gio

