Seisi ruangan mendadak hening setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Veronica. Ini semua terlalu mendadak dengan kepotusan tiba-tiba Vero yang seperti itu. Baik keluarga Erlangga maupun keluarga Vero sendiri tidak mengerti jalan pikiran Vero. "Vero, apa-apaan kamu." Livia menyuruh anaknya untuk duduk dan diam. "Haha!! Kenapa ini tiba-tiba?" Tanya bunda Kenanga. "Maaf, sepertinya ada yang salah dengan Veronica." Livia merasa tidak enak kepada keluarga Erlangga. Vero masih dengan posisi berdiri menatap tajam kearah Vano yang nampak santai saja bahkan dia sampai menghabiskan tehnya dengan damai. Hal itu membuat Veronica menjadi semakin kesal. "Yang seharusnya menjelaskan itu pria yang ada di depanku," Vero menunjuk Vano yang masih tidak bergeming sama sekali. Melihat Vero menunjuk an

