LIVI AT 58

1639 Words

“Apa? Jadi, Malvin dan ayahnya bertengkar?” seru Sarah dalam bisikan terkejut dan tidak percaya ketika keesokan harinya Livia menceritakan kenapa Malvin pagi ini sedikit rewel seperti anak kecil manja sebelum berangkat ke kantor. Livia meletakkan majalah di atas meja, sibuk membalas pesan pria itu sambil menjelaskan kepada Sarah. Suaranya terdengar ogah-ogahan dan sedikit malas. “Benar. Kemarin aku terpaksa menemaninya makan siang bersama, dan sepertinya dia sangat kesal dengan ayahnya selama ini. Jadi, aku katakan sekarang kalau kamu mau mendukungku bersama Malvin, mungkin itu agak sulit. Aku tidak begitu berharap banyak dalam hubungan tidak jelas ini. Cinta tidak selamanya indah, bukan?” Sarah tampak tertegun kecil. “Itu tidak mungkin! Bukankah taruhan kalian akan selesai besok malam?

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD