Acara makan siang itu berlangsung cukup canggung dan hening. Alice baru menyadari kalau alasan perusahaan dari Gio adalah jebakan untuknya. Pria itu hanya ingin mengajaknya makan di luar dan sekerang duduk dengan canggung bersamanya di sebuah restoran mewah.
Sejak tadi, Gio diam saja dan makan dengan sangat lambat. Seolah-olah dia menunda waktu dengan cara seperti itu. Makanan di piringnya mungkin saja akan protes jika mereka bisa berbicara! Kesal Alice tak terbendung kan melihat itu. Kalau saja dia sedang tidak marah, Alice akan menyuapkan makanan itu ke mulut Gio.
Karena tidak nyaman dan jengkel juga lama-lama melihat cara makan Gio yang lebih parah daripada anak kecil yang sangat rewel, Alice menaikkan pandangan dan menatapnya serius. Nada suaranya dalam dan kuat.
“Giovanni Archer. A
