LIVI FOR AT 4

2830 Words

“Apa yang Anda lakukan?” tanya Livia kesal, menatap dingin pria itu yang kini sudah duduk di depannya dalam pembawaan tenang dan sedikit ngebos. Aura dingin Malvin membuat Livia semakin tidak menyukainya, seolah-olah pria itu adalah saingan yang diturunkan oleh Tuhan untuknya. Apakah dia juga sama menyebalkannya dengan pria itu? Tidak heran banyak orang yang membencinya. “Kenapa kamu mendengus geli seperti itu?” tanya Malvin yang bersandar santai sambil mengawasinya dengan mata dingin elangnya. Livia bersandar seperti dia, bersedekap arogan dan angkuh. “Saya hanya berpikir, kenapa ada orang penting seperti Anda yang bersedia meluangkan waktu hanya untuk mengusik orang tidak penting seperti saya.” “Siapa yang bilang kamu tidak penting?” dengus Malvin dingin, memikat dan memesona, tap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD