LIVI FOR AT 12

2150 Words

Malvin menatap Livia dari atas lantai 2, mengerutkan kening ragu untuk turun ke bawah dan berbicara dengannya. Kejadian semalam membuat hubungan mereka sedikit kacau, atau bisa dibilang memang sudah kacau? Pria tampan berjas mewah itu memejamkan mata mengingat kebodohannya yang hendak mencium paksa Livia. Seharusnya dia tidak melakukannya secara terburu-buru. Tapi, berkat kejadian semalam, dia akhirnya tahu kalau di hatinya sudah mulai dipenuhi dengan wanita dingin itu. Pada dasarnya, Malvin tidak pernah seperti ini kepada seorang wanita sebelumnya. Apalagi seperti kata Livia kepadanya: Terobsesi. Apakah dia benar terobsesi atau tidak, apa masalahnya? Malvin sendiri tidak keberatan sama sekali. “Ada yang bisa saya bantu?” tanya Livia yang bangkit dari duduknya sambil membaca majalah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD