LIVI AT 49

2466 Words

“Benarkah seperti itu?” tanya James di hari Minggu sore. Baru saja mendengar kejahilan Sarah dan Livia yang mengerjai Rebeca yang sangat licik dan sok baik hati di depan umum. Sarah tertawa keras, memegangi perutnya. “Benar. Kamu bisa bayangkan sendiri seperti apa wajahnya saat kartunya digesek? Benar-benar pucat melebihi mayat! Hahaha! Benar-benar bodoh! Hanya karena gengsi dan tidak mau dikalah, dia lebih memilih kehilangan uang sebanyak itu.” James tersenyum lebar melihat wajah Sarah yang sangat cerah dan hidup. Di dalam hatinya, dia benar-benar baru menyadari kalau dia sangat mencintai Sarah. Sangat terlambat memang, tapi daripada tidak mendapatkannya sama sekali, bukan? Hubungannya dengan Sarah bisa dibilang belum ke tahap yang lebih serius, dan meskipun lamarannya ditolak, dia tid

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD