Pada Jumat pagi, Livia semakin gelisah karena sama sekali tidak memiliki keputusan yang tepat. Malvin bahkan sudah menerornya berkali-kali mengenai acara akhir pekan nanti melalui pesan pendek dan juga telepon. “Sayang, bagaimana? Kamu sudah memutuskannya?” tanya Malvin malam itu sambil menaikkan sebelah keningnya di hadapan Livia. Sarah Davis terbatuk kaget ketika mendengar kata ‘sayang’ keluar dari mulut pria dingin tersebut. Masihkah dia akan berkata begitu jika tahu siapa Livia sebenarnya? Sarah mulai harap-harap cemas, dan tampaknya merasa agak tidak bersemangat seperti dulu mendukung keduanya sebagai pasangan. Bagaimanapun, masa depan mereka memang tidak jelas setelah Livia menjelaskannya permasalahannya panjang lebar. “Kamu baik-baik saja?” tanya Malvin heran, melirik Sarah yang

