LIVI AT 25

2738 Words

Senin keesokan harinya, Malvin akhirnya datang ke apartemen Livia pagi-pagi sekali. “Kenapa wajahmu seperti itu? Apakah kamu adalah ratu es yang sedang marah?” godanya dengan senyuman kecil. Livia tidak membalasnya, segera berlalu dari hadapannya tanpa menyuruhnya masuk, pun tidak mengusirnya keluar. Dia tidak tahu bagaima harus bersikap saat ini. Malvin menaikkan sebelah alisnya dengan sorot mata penasaran. Sambil berjalan masuk sambil berkata serius dan hati-hati. “Ada apa? Kamu masih marah karena kejadian Sabtu lalu? Maaf karena aku tidak bisa langsung datang di hari Minggu kemarin. Ada masalah yang harus aku bereskan terkait pekerjaan.” Malvin mengamatinya yang sedang sibuk dengan tugas perkuliahan online. “Mau kubantu?” lanjutnya dengan pandangan menarik melihat Livia sibuk meng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD