LIVI AT 27

2687 Words

Senin pagi hari itu, Malvin mengajak Sarah bertemu di salah satu kafe di hotel tempatnya bekerja. Tentu saja tujuannya adalah untuk mencari tahu soal Livia yang sudah menghilang selama kurang lebih 1 minggu. “Maaf, Tuan Barnett. Saya tidak bisa menolong Anda sama sekali. Anda sangat keterlaluan membuat Livia seperti itu. Bagaimana bisa Anda memiliki ide untuk membuatnya cemburu dengan memperlihatkannya wanita lain bersama Anda menuju kamar Anda sendiri? Apakah Anda tidak punya hati? Asal Anda tahu saja, saat Livia melihat Anda malam itu, dia menangis tanpa suara! Apakah Anda puas mempermainkannya sampai hancur begitu?!” Pengakuan Sarah membuat Malvin bagaikan disambar petir di wajahnya! Sekujur tubuhnya tiba-tiba merinding hebat oleh rasa takut luar biasa! Livia menangis malam itu? Lant

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD