“Kamu di mana, Re?” suara di seberang sana adalah milik Jouvan.
Sebulan sudah berlalu saat keduanya memutuskan untuk bersama. Seminggu juga Jouvan tidak bertemu Rea karena ia harus menggantikan Jeremy ke luar kota untuk menandatangani sebuah perrjanjian dengan klien besar. Rea sendiri sedang sibuk untuk mempersiapkan pembukaan butik yang di rencanakan bulan depan.
Hubungan keduanya berjalan seperti pasangan lain. Hanya saja Rea dan Jouvan tidak terlalu memperlihatkan hubungan mereka ke publik. Semua mengalir begitu saja. Sebisa mungkin seminggu sekali keduanya bertemu di sela kesibukan masing-masing.
“Aku lagi di butik, mas. Kenapa?” tanya Rea balik. Sebutan saya sudah tidak berlaku lagi di antara ke duanya agar tidak terasa canggung.
“Kamu tanya ‘kenapa’ seperti tidak tahu saja ma
