53. Boy-nya

1325 Words

... tidak tahu bagaimana mengenyahkan rasa sesak di dadanya. Melihat ekspresi kesakitan Grace, Elvis langsung memeluk gadis itu. "Maafkan aku, Ceri... Bukan mauku menghilang tiba-tiba." Grace menangis sesenggukan, mencengkeram erat bagian depan kemeja abu-abu Elvis, merengek seperti anak kecil yang menahan keluhan selama bertahun-tahun. Di sela isakan, sesekali dia memukul d**a Elvis. "Boy... jahat... aku benci... Boy... Aku... selalu menunggumu..." Elvis semakin memeluk erat Grace seolah takut berpisah lagi. Dia tahu Ceri-nya lebih menderita daripada dia. Setidaknya, dia hidup dalam amnesia selama tiga tahun ini, sementara Ceri-nya harus hidup dalam kenangan mereka. Betapa menyakitkannya itu. "Jangan pergi lagi..." "Hemm..." Setelah lebih tenang, Elvis melepas pelukan, lalu menghap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD