Bab 50 | Nyali yang Menciut

1914 Words

“Kakak yang traktir, kan? Kan, Kakak sekarang makin kaya raya sebagai istri miliarder muda inspirasi anak bangsa.” Alih-alih membalas panggilan Aida, Naira justru memilih menatap kakaknya dan mengajukan tanya itu. Sera yang mendengar celetukan Naira langsung tertawa kecil dan menepuk puncak kepala sang adik. Kedua kakak beradik itu seolah kompak mengabaikan Aida yang memanggilnya begitu ramah bahkan menawarinya bergabung. Mereka lalu menuju ke salah satu meja, dan begitu mereka melewati meja di mana Aida dan Cantika berada, Sera berhenti untuk mengulum senyum. Sayangnya, sebelum Sera menjawab tawaran Aida, Naira lebih dulu mengambil alih. “Sorry … Kita lagi kencan. Ngga suka diganggu atau kumpul sama yang lain, apalagi ada orang asing yang ngga kita kenal,” Naira melirik sekilas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD