Bab 47 | Para Pengintai

1908 Words

Renjana memasuki sebuah toko bunga yang telah menjadi langganannya sejak beberapa hari yang lalu. Sang karyawan yang sudah hapal langsung tersenyum ramah padanya. “Sore, Pak Renjana. Seperti biasa, Pak?” “Iya, tolong buatkan buketnya sekalian, yang paling cantik dan bunga yang paling baru, ya?” Renjana pun tersenyum tak kalah hangat, membayangkan ekspresi bahagia Sera dan wajah malu-malunya, meski setelahnya wanita itu akan mengerucutkan bibir dengan kekesalan yang justru terkesan imut di mata Renjana. “Silahkan, Pak.” Renjana menerima buket bunga itu dan langsung menghidu aromanya, menyelesaikan pembayaran lalu kembali menuju ke kantor. Saat memasuki kedai kopi Enja yang ada di depan gedung Wiratama, para karyawannya menyambut Renjana dengan senyum penuh makna dan saling mel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD