(Cerita ini adalah spin-off Ranting yang Patah)
Maura Arstanty Bimantara, yang sudah jengah dengan segala intrik kehidupan keluarga konglomerat, sungguh berharap ia akan bertemu laki-laki biasa dengan cinta yang luar biasa untuknya. Saat keluarganya hendak menjodohkannya dengan seorang anak pengusaha, ia meminta bantuan Andre untuk menjadi pacar pura-puranya.
Penampilan sederhana dan otak yang cerdas, membuat Maura berpikir bahwa Andre adalah mahasiswa jalur beasiswa dari keluarga biasa. Dari memintanya menjadi pacar pura-pura, ia justru jatuh hati sedalam-dalamnya. Di luar dugaannya, keluarganya justru mendukungnya agar tidak pernah melepaskan Andre. Kenapa? Siapa Andre? Mampukah Maura membuat Andre yang angkuh juga jatuh hati padanya? Atau ia harus merelakan perasaannya tak terbalas?
Andre Lazuardi Ranuwijaya, bungsu dari keluarga Ranuwijaya, tak pernah berencana memiliki romansa dengan perempuan. Ia hanya ingin menyelesaikan kuliah bisnisnya dengan cepat dan cemerlang lalu kembali ke tanah air untuk membantu ayahnya mengembangkan usaha keluarga mereka.
Ketika ada seorang perempuan yang meminta bantuannya untuk menjadi pacar pura-pura dan memberi imbalan uang, ia menerimanya karena teringat kakak perempuannya. Tak pernah terpikirkan hubungan itu akan berlanjut serius. Hingga suatu hari mereka terjebak dalam romansa satu malam. Maura yang tegas dan perhatian itu, mampukah membuat Andre akhirnya merelakan dirinya jatuh hati lebih cepat? Atau Andre masih tetap teguh dalam pendiriannya untuk tak jatuh cinta sebelum ia berhasil menjadi CEO?
Lalu bagaimana ketika Genta Hutama, seseorang dari masa lalu Maura, muncul kembali? Akankah ia membuat ikatan Andre dan Maura yang masih begitu rapuh itu merenggang, atau justru semakin menguat?
Amara Nida Aulia, seorang mahasiswi Psikologi yang sedang berjuang menyelesaikan kuliah profesinya memiliki seorang kekasih. Ironisnya, kekasih Amara ketahuan berselingkuh hanya beberapa hari sebelum pernikahan mereka. Amara tak ingin melanjutkan rencana pernikahan mereka. Baginya, sekali orang berselingkuh, maka akan muncul peluang kedua, ketiga dan seterusnya. Amara tak ingin berbagi hidup dengan orang yang tak bisa setia. Ia menyesal telah memercayai kekasihnya. Pun demikian pula dengan orang tuanya.
Tapi undangan sudah tersebar. Harus ada pihak mempelai pria sebagai pengganti agar keluarganya tidak terkena malu. Tak ayal, terpilihlah Evan, sang kakak tiri yang seharusnya menjadi ipar Amara, sebagai mempelai penggantinya.
Evan Erindra Putra, seorang dosen muda di sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta. Ia memiliki luka masa kecil yang membuatnya kesulitan berbaur dan percaya pada orang lain. Terbiasa hidup sendiri sejak belia membuatnya menjadi sosok yang begitu tertutup.
Berharap bisa lepas dari keluarga ayahnya yang toxic dan memiliki keluarga sendiri, Evan menerima permintaan ayahnya untuk menggantikan adik tirinya.
“Buatku pernikahan adalah komitmen. Terlepas dari kamu melakukannya karena cinta atau alasan yang lain.” (Evan)
“Aku tidak tahu kenapa. Tapi setidaknya aku yakin Mas Evan orang yang memegang komitmen dan bertanggung jawab.” (Amara)
Dengan karakter Evan yang bertolak-belakang dengannya, mampukah Amara mewujudkan impiannya sendiri untuk menjadi istri yang baik sekaligus perempuan yang mandiri? Sementara Evan, yang ternyata menyimpan luka masa lalu, bisakah ia menyembuhkan lukanya dan benar-benar terlepas dari kerumitan keluarga ayahnya dan memiliki keluarganya sendiri yang lebih baik?
Bagi Nayla pernikahan adalah sakral. Perjanjian dengan Tuhan yang tak hanya membawa konsekuensi status di dunia, tapi ibadah terpanjang yang akan menuntun langkahnya kelak hingga ke surga. Karenanya, ia akan sebaik mungkin menjalani perannya, menjadi istri dari seorang laki-laki yang ia kenal baik ibunya.
Bagi Adit, restu ibunya adalah yang utama di dunia ini. Bahkan ketika hubungannya dengan kekasihnya tak jua mendapat restu, ia memilih mengalah pada pilihan ibunya. Ia yakin ibunya akan selalu mengusahakan yang terbaik untuknya. Tapi akankah ia mengusahakan yang terbaik juga untuk pilihan ibunya?
Raka Akarsana Ranuwijaya tidak pernah menyangka, kekasih yang ia perjuangkan tega memutuskannya begitu saja. Tapi rupanya, itulah cara takdir mempertemukannya dengan cintanya yang sejati. Citra Maheswari. Seorang perempuan yang begitu mudah diterima keluarga Raka.
Tapi kebahagiaan itu enggan bertahan lama dalam kehidupan keduanya. Kembalinya mantan kekasih Raka, membuat bangunan rumah tangga itu runtuh. Citra tak ingin berbagi. Ia memilih pergi membawa semua luka beserta ketiga permata hatinya.
Citra patah. Raka hancur. Hingga suatu hari, takdir kembali mempertemukan mereka. Setelah semua kesakitannya, akankah Citra luluh untuk kembali? Mampukah Raka menumbuhkan ranting-ranting hidupnya yang patah? Lalu bagaimana dengan ketiga buah hati mereka?