“Ayo kita bercerai!” Wanita cantik yang tampak sedang terbaring lemah itu bersuara tanpa memalingkan wajahnya kepada lawan bicaranya. Bahkan, jarum infus masih menancap di tangan putihnya. Air mata wanita itu tanpa mau kompromi untuk berhenti mengalir. “Sudah tidak ada lagi yang dapat aku pertahankan. Anak ku sudah tidak ada lagi. Jadi tidak ada alasan untuk aku mempertahankan pernikahan sialan ini! Sampai kapan kalian akan menyuruhku bertahan di dalam neraka itu? Apa menunggu aku jadi gila atau aku mati baru aku bisa bebas dari pernikahan toxic ini?” ucap Caca dengan suara yang terdengar bergetar. Di dalam ruang perawatan yang ditempati oleh Caca masih saja hening. Bahkan, lelaki sebagai lawan bicaranya tersebut tidak mampu untuk berkata-kata. Lidah Andra terasa kelu hanya untuk sekedar menjawab sepatah kata. “Mulai sekarang kamu bebas, Mas, dan cepat ceraikan aku. Biarkan aku hidup dengan tenang setelah ini,” ucap Caca kembali. *** Brinda Osha Atmaja terpaksa harus menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya yang bernama Affandra Bimantara Wijaya, karena demi menyelamatkan perusahaan papanya yang sedang mengalami masalah akibat kecurangan dari lawan bisnisnya. Di saat Caca sudah berusaha menjadi istri yang baik, Andra masih saja bersikap dingin, bahkan dengan tidak memikirkan perasaan Caca, lelaki itu memberikan perjanjian selama mereka menikah. Lelaki itu, bahkan melamar cinta pertamanya tepat di hadapan Caca. Akhirnya demi menyelamatkan hatinya ia pun memilih bercerai dan pergi menjauh untuk mengobati luka hatinya. Bagaimana dengan nasib rumah tangga mereka? Akankah takdir membawa Caca kepada Andra atau justru membawanya pada sosok yang baru?

“Arsa adalah lelaki baik. Hanya dia sosok laki-laki yang pantas buat kamu,” ucap Abi, kakaknya, dengan tegas. “Kenapa bisa seyakin itu? Mas lupa dengan perlakuan dia ke aku dulu? Bagaimana nanti nasib rumah tangga kami, Mas?” Alka balik bertanya. “Mas tahu mana yang terbaik buat kamu.” “Alka mohon pertunangan ini dibatalkan ya, Mas,” pinta Alka dengan mata yang sudah berembun. “Kamu jangan buat malu keluarga! Bagaimana bisa Mas membatalkannya, sedangkan Mas sendiri yang menerimanya.” “Mas menerimanya tanpa diskusi dulu denganku … hiks … hiks.” *** Alka Alisha Handoko mau tidak mau harus menikah dengan pria yang sudah membuatnya terluka sekaligus juga cinta pertamanya, Arsa Dewananda Ibrahim, seorang laki-laki dingin, kejam, dan arogan. Meski terpaksa, setelah menyandang status istri Arsa, dirinya selalu menjalankan tugasnya sebagai istri dengan sangat baik. Namun, kebaikannya malah berbalas luka, hingga akhirnya dia memutuskan untuk menyerah dan pergi meninggalkan suaminya dengan janin yang tidak dia ketahui keberadaannya sebelumnya. Bagaimana dengan nasib Alka dan calon bayinya? Akankah takdir membawa mereka kembali kepada Arsa atau justru takdir membawanya kepada sosok baru?

“Biar kuingatkan, Tuan Rafa yang Terhormat. Aku adalah seorang jalang seperti yang sering Anda dan kekasih suci Anda sebutkan. Tidak ada salahnya kalau aku tidur dengan laki-laki lain, termasuk Mas Bara, kan?” ucap Bella menantang Rafa dengan bibir gemetar. “Katakan! Hukuman apa yang pantas aku berikan untuk istri yang tidak tahu diri sepertimu?” tubuh laki-laki itu pun gemetar hebat, emosinya memaksa untuk meluap. “Lakukan apa pun yang Anda mau, Tuan Rafa. Bila perlu bunuh aku sampai mati. Agar dendam Anda karena pernikahan perjodohan ini segera tuntas. Bukankah aku yang telah menjadi penghalang bersatunya Anda dengan kekasih suci Anda itu.” Bella berkata tanpa ada sorot ketakutan lagi di dalam manik matanya. “Berani sekali kau menantangku, Jalang. Aku akan menyiksamu hingga kau menyesal telah berani menerima perjodohan sialan ini!” Rafa berkata sambil menarik kasar rambut istrinya dan membawanya ke dalam kamar mandi. Lalu dia menyiksanya seperti binatang di bawah guyuran air shower hingga istrinya itu tak sadarkan diri. Tak ada perlawanan dari sang istri, hanya air mata yang terus keluar. Bella yang malang. *** Rafa Salim terpaksa harus menikah dengan Isabella Ishak demi menyelamatkan kembali perusahaan keluarganya yang sudah tinggal nama akibat skandal papanya. Di saat Bella sudah berusaha menjadi istri yang baik, Rafa masih saja berlaku kasar, bahkan dengan kejam menyiksanya seperti binatang yang akhirnya membuat Bella memutuskan untuk pergi meninggalkannya. Setelah Rafa menyadari kesalahannya dan menyesalinya. Ia pun ingin memperbaiki rumah tangganya. Bagaimana dengan nasib rumah tangga mereka? Akankah takdir membawa Bella kepada Rafa atau justru membawanya pada sosok yang baru?

“Kamu maunya dihukum seperti apa agar menurut, hah? Apa aku harus mematahkan kaki kamu?” bentak Bara. Melihat wanitanya terus saja mundur dengan raut wajah terlihat ketakutan semakin membuat Bara naik pitam. Dia tidak ingin Bella pergi lagi darinya. Maka dari itu dia ingin memberikan hukuman agar wanita malang itu jera dan tidak berpikiran untuk melarikan diri lagi. Kemudian lelaki itu melayangkan tamparannya dengan keras ke pipi wanita malang itu. Tamparan dan pukulan dari Bara sudah menjadi makanan sehari-hari wanita malang itu selama dalam penyekapan. Saat ini hidupnya tidak jauh beda ketika bersama dengan mantan suaminya dulu, Rafa Salim. “Terserah! Kamu mau bunuh pun, aku siap,” jawab Bella dengan tatapan yang tak kalah nyalangnya. Mendengar jawaban dari wanita pujaannya semakin membuat Bara murka. Seketika dia melepaskan ikat pinggang yang dia kenakan. Detik kemudian Bara mulai mencambuk tubuh Bella bertubi-tubi dengan menggunakan ikat pinggangnya. ‘Tuhan, aku ikhlas jika aku memang harus mati di tangan pria kejam ini,’ ucap Bella dalam hati sebelum wanita itu memejamkan matanya. *** Isabella Ishak telah memutuskan untuk memulai hidup barunya kembali bersama pria yang dia cintai. Namun, pria yang pernah menolongnya dari kekajaman suami pertamanya sekaligus juga pernah dekat dengannya, tidak bisa menerima pernikahan Bella dengan suami barunya. Kemudian ia pun menculik Bella yang telah menjadi obsesinya. Bahkan, pria itu dengan kejam menyiksa Bella, jika wanita itu tidak mau menuruti perkataannya. Bagaimana dengan nasib Bella selanjutnya? Apakah suaminya berhasil menemukannya atau dia akan berakhir di tangan Bara?