Restoran berkelas itu ramai, tapi suasananya tetap terjaga elegan. Vincent duduk dengan tubuh tegap dan tenang di salah satu sudut ruangan, mengenakan setelan abu gelap dan dasi biru navy. Di depannya, duduk dua klien penting dari perusahaan properti internasional yang sedang dalam proses kerja sama besar. Senyum Vincent ramah dan profesional, meskipun dalam pikirannya ia tetap waspada dan teliti membaca situasi serta menjaga kata-kata.
Sementara itu, di sebelah kanannya, duduk Nancy— sekretaris pribadinya— dengan kemeja satin warna putih gading yang dipadukan dengan rok pensil hitam. Nancy tak banyak bicara, ia hanya mencatat hal-hal penting dan tersenyum sopan jika diperlukan. Sesekali tatapan matanya menyapu Vincent dengan kagum dan rasa memiliki yang terpendam. Namun keduanya tidak me
