Pagi itu masih sunyi. Matahari baru saja menyembul malu-malu dari balik horizon, membiaskan warna keemasan tipis di langit yang masih diselimuti kabut sisa malam. Udara terasa dingin, embun masih menempel di dedaunan, dan suasana di perumahan elit tempat Sophia tinggal begitu lengang, seperti menahan napas menanti sesuatu yang akan pecah. Sosok anggun berdiri di depan pagar rumah megah dua lantai itu. Carla. Ia mengenakan coat abu muda panjang hingga ke lutut dengan scarf bermotif halus melingkar lehernya, memberikan kesan elegan dan penuh wibawa. Di tangannya, ia membawa tas berwarna beige lembut dan sebuah kantung kertas kecil yang tampak seperti oleh-oleh ringan. Tapi bukan isi kantung itu yang penting pagi ini. Melainkan tujuannya— perannya dalam permainan yang telah disusun rapi. Ca