Bab 56

2225 Kata

Malam begitu sunyi. Jalanan yang biasa ramai kini sepi, hanya diterangi lampu jalan yang berkelip redup. Di salah satu sudut kota, sebuah mobil mewah terparkir di sisi jalan, nyaris tak bergerak. Di dalamnya, duduk seorang lelaki dengan kemeja yang kini terbuka kancingnya, lengan kemejanya sudah dinaikan sampai ke siku, dan wajahnya dipenuhi dengan rasa lelah yang teramat sangat. Vincent William. Ia mengusap wajahnya dengan kasar, napasnya berat dan matanya tampak sayu, memandangi setir mobil seperti hendak menekuknya. Genggaman tangannya menguat, lalu melemah. Ia menunduk, mendesah dalam keheningan malam yang menghimpit. Apa yang sudah ia lakukan? Tadi— ia meledak. Memarahi Nancy, meneriakinya, menuduhnya dengan kata-kata tajam yang bahkan dirinya sendiri tak yakin pantas untuk diucap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN