Hari itu langit Jakarta cerah terik, bayangan pepohonan membentuk garis-garis panjang di trotoar kota. Nancy baru saja keluar dari butik ternama setelah membeli baju hamil yang mulai ia perlukan, meskipun perutnya belum terlalu menonjol. Dia memutuskan singgah sebentar ke kafe favoritnya untuk melepas lelah dan menikmati minuman dingin. Begitu memasuki kafe yang sejuk oleh pendingin ruangan, langkah Nancy terhenti. Di sudut ruangan, duduk seorang wanita yang tak asing di matanya. Wajahnya pucat, matanya tersembunyi di balik kacamata hitam besar, tapi postur tubuh dan gaya rambutnya jelas tak bisa disangkal. Itu… Tante Sophia. Nancy mematung sejenak. Rasa panas menjalari tubuhnya meski udara di dalam ruangan begitu dingin. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan wanita itu di tempat sepert