Pesawat Kirana mendarat di Bandara Soekarno Hatta saat malam sudah merangkak larut. Tubuhnya lelah, tapi pikirannya lebih letih lagi. Rencananya sederhana: mengisi perut dulu, lalu langsung menuju rumah yang ia belikan untuk Rizal dan Kania, tempat Kaila kini tinggal. Namun, langkahnya terhenti begitu keluar dari terminal. Beberapa pria berbadan tegap menghadang di depannya, menghalangi jalannya menuju area taksi. Awalnya Kirana mengira mereka adalah pengawal Bramasta yang biasa menjaganya diam-diam. Tapi ketika salah seorang dari mereka menggenggam lengannya dengan kasar, ia segera tersadar. Ini bukan perlindungan. Ini penculikan. "Lepaskan!" hardik Kirana, mencoba melepaskan diri. Tapi pria itu hanya diam, menggiringnya paksa menuju sebuah mobil hitam yang windowsnya gelap. Jantung Ki

